03 September 2008

Catatan Kecil.


Catatan Kecil.
(Sabtu 23 Agustus 2008)

Sebuah catatan kecil. Hanya catatan kecil. Mungkin hanya torehan sedikit kata yang mencoba memberi catatan pada kisah hari itu. Sebuah pertemuan dengan keluarga baru. Secara pribadi memang begitu. Generasi penerus mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra indonesia dan Daerah (P. Bastind) FKIP UNS. Saya pribadi, dan segenap keluarga besar Mahasiswa P. Bastind mengucapkan selamat datang dan selamat menapak langkah untuk menuju sebuah kesuksesan.
Cukup heboh memang! Mahasiswa P. Bastind angkatan 2008 berjumlah banyak. Seratus lebih dan di bagi menjadi 2 kelas.
Presentasi BKM
Sebenarnya tak ada yang begitu menarik dalam presentasi tersebut. Hanya mengulang-ulang apa yang telah disampaikan pada acara sebelumnya. Namun saya harus memberi catatan pada acara sebelum presentasi, yakni peserta Osmaru pada waktu itu saya suruh untuk menggambar. Sebenarnya kegiatan itu ada kelanjutannya, namun waktu tidak memungkinkan dan terputus di tengah jalan. Yah, saya hanya bisa menikmati hasil gambar-gambar yang cukup bagus, filosofis, sederhana, lucu bahkan terkadang menggelikan hati.
Kegiatan itu sebenarnya hanya sebuah eksperimen berfilosofi. Dulu, saya pernah mendapat cerita dari seorang sahabat. Dia diberi tugas oleh dosennya untuk menggambar. Dosen itu menyuruh untuk menggambar sesuai petunjuk. Tak hanya satu atau dua gambar, namun banyak gambar. Saya tertarik pada dua perintah untuk menggambar pohon dan menggambar deskripsi tujuan masa depan.
Kata dosen tersebut (saya dengar dari sahabat saya), gambar pohon dapat menjelaskan secara singkat watak dari orang yang menggambarnya. Contoh dari beebrapa pohon yang tidak baik untuk digambar adalah pohon kelapa dan pohon pisang. Pohon kelapa (katanya) menandakan orang yang mudah goyah dalam hidupnya. Sedangkan pohon pisang menandakan orang yang kurang bisa memberi arti pada hidupnya dan mudah putus asa. Juga jangan menggambar pohon yang berbuah karena hal itu menandakan kesombongan. Jangan menggambar batang pohon atau ranting yang patah/terpotong karena itu menandakan keputusasaan dan banyak lagi. Itu saja yang dapat saya terangkan dari cerita filosofi pohon.
Dan catatan berikutnya adalah perintah untuk mendeskripsikan tujuan hidup. Ketika dosen itu menerima semua hasil karya dari mahasiswanya (termasuk karya sahabat saya). Dia tertarik pada apa yang digambarkan sahabat saya. Gambar itu tampak berbeda dari gambar lainnya. Gambar itu adalah gambar kuburan. Yah tujuan hidup adalah kuburan (akhirat-red). Padahal yang lain menggambar seseorang menjadi dokter, gambar seorang perawat, gambar seorang dengan segala kesuksesannya dan lain-lain. Dan sahabat saya itu malah menggambar kuburan. Sebuah filosofi yang mengharukan bagi saya.
Dari cerita di atas, saya mencoba mengeksperimenkannya di acara presentasi BKM. Dan hasilnya? Ada gambar kelapa berbuah, gambar pohon dengan ranting patah dan sebagainya.
Dan gambar kedua tentang deskripsi tujuan hidup, mereka banyak menggambar : gambar seorang guru, gambar rumah dengan keluarga, gambar sekolah, gambar gunung, gambar bintang gambar seorang sarjana muda dan tak ada satu pun gambar sebuah kuburan. Bahkan yang membuat saya tersenyum adalah gambar itik yang bertelur angka rupiah. He he…
Yah semua itu hanya sebuah catatan. Tak ada sebuah penghakiman atau sejenisnya. Kita hanya berbagi pengalaman. Saling memberi catatan. Dan memang semua itu terserah pendapat individu masing-masing. Subjektivitas tetap berlaku di semua lini kehidupan. Manusia tak ada yang sempurna, begitu pun saya. Jika ada kata-kata yang salah dan menyinggung perasaan, saya dengan tulus mohon maaf dengan kerendahan hati. Sekali lagi, ini hanya sebuah catatan kecil.

Kabid BKM

Tidak ada komentar: