BUNGA TIDUR
Erwin
Menatap bulan dimalam hari,,,
Tak seindah saat dua hati pisah,,,.
Tersebut satu nama dihati,,,
Kini telah pergi tak lagi singgah…
Aku dan langkahku,,,
Telusuri jejak yang kau tinggalkan,,,
Aku dan hatiku,,,
Tak mudah kau ku lupakan…
Apa kabarmu…???
Ingatkah kau dengan kananganku…??
Aku merindumu,,,
N slalu terpikir dirimu…
Senyum, canda, tawa, N semua darimu,,,
Kurasakan cepat berlalu,,,
Setelah terbitnya mentari dari timur,,,
Hati kembali sunyi tak terhibur,,,
Karena yang kurasakan semalam terjadi di bunga tidur…
BUTIRAN-BUTIRAN CINTA
Karya : evayumna
Perindu kejujuran
DESIR ANGIN SENJA REDAKAN KELELAHAN
HADIRKAN PUISI HATI PUISI BERJIWA
BUTIRAN-BUTIRAN BERMAKNA HADIR MENGEMUKA
KELEMBUTAN UNDANG KEDAMAIAN.
RONA SENJA BERPESONA HAPUSKAN KELETIHAN
HADIRKAN PUISI HATI PUISI BERJIWA
BUTIRAN-BUTIRAN BERMAKNA HADIR MENGEMUKA
KEELOKAN PANGGIL KEBAHGIAAN
KEDAMAIAN, KEBAHGIAN DI SINI TAKAN ABADI
KU COBA MENGERTI, KU COBA MENYADARI
NAMUN KUINGIN KEABADIAN
ADAKAH ITU, TAHUKAH KANU?
NIKMAT SANG ILLAHI
Satriyo Jati
Dalam keheningan malam
Damai merasuk dalam kalbu
Bertabur bintang-bintang kehidupan
Sinar rembulan menambah hangatnya suasana
Mengingatkan kita semua
Akan kuasa Illahi
Yang tak kan sirna oleh jalannya waktu
Benak pun mulai bersandar
Lepaskan sejenak beban di jiwa
Belajar memahami arti hidup
Bukan derita maupun nestapa
Bukan putus asa ataupun penyesalan
Melainkan mensyukuri setiap nikmatNya
Serta melaksanakan setiap perintahNya
PESAN UNTUK AYAH
Ningtias
2 Februari 2006
06:28:20
Ayah, adik kangen kapan ayah pulang?
3 Februari 2006
06:31:19
Ayah, hari ini Ibu masak kari ayam,
kesukaan ayah. Ayah pulang jam berapa?
3 Februari 2006
22:45:27
Ayah jangan pulang larut malam ya..
Kasihan Ibu menunggu lama..
5 Februari 2006
04:05:31
Ayah,, sudah waktunya subuh..
Mengapa lama sekali ayah tidak mengimami kami..
5 Februari 2006
23:23:25
Ayah.. ibu sakit, badannya panas..
Ayah pulang jam berapa..
7 Februari 2006
06:08:11
Ayah.. kalau pulang tolong jenguk Ibu..
Di rumah Sakit Dr. Andre R. Mawar No. 2
8 Februari 2006
07:32:17
Ayah tolong bujuk Ibu untuk minum obat..
14 Februari 2006
03:12:11
Ayah.. Ibu kritis..
14 Februari 2006
14:14:06
Ayah.. Ibu ulang tahun..
Kami merayakannya di pemakaman..
Ayah tidak perlu datang..
Cerita Negeriku
Ra-3
Negeri ini hebat,
rakyatnya kuat,
pola pikir nan juga cekatan,
Sumber daya melimpah,
otak cerdas berkualitas
Ulet juga terampil,
ciptakan karya-karya baru
Api semangat tak pernah padam
Kobarkan sang merah putih
Di belahan bumi tercinta ini
Semakin makmur...
Semakin sejahtera...
Semakin berkembang...
Damai, aman, tenteram...
Tapi ... tengoklah sekeliling kita...
Ribuan bayi mati busung lapar,
Ribuan anak tak mengenyam pendidikan,
Ribuan pengemis meminta di jalanan,
Ribuan remaja jadi pengangguran,
Ribuan remaja tak punya masa depan,
Ribuan orang takbisa berobat,
Kriminalitas merajalela dimana-mana,
Inikah damai, aman, sejahtera, tenteram?
Kenapa? Kenapa ini bisa terjadi?
Kemana perginya para cendekiawan?
Kemana perginya para pakar-pakar ilmuwan?
Kemana perginya para pejabat-pejabat kaya?
Kemana perginya para intelektual?
Kemana harta, ilmu, kekayaan, intelektual tinggi yang selalu dibangga-banggakan???
Untuk apa semua itu dibanggakan jika tak mau saling berbagi?
Untuk apa semua itu dimiliki tanpa ada rasa peduli?
Mari saudaraku...
Buka mata, buka hati, buka pikiran kita...
Gugah semangat hati kita tuk berbagi...
Saatnya kita yang harus peduli,
Hidup berjiwa sosial tinggi
PERJUANGAN DI KALA MALAM ITU
Yanuri Natalia S.
Desiran peluru-peluru tajam
Dentuman meriam seakan berteriak-teriak
Goyahkan heningnya sudut kota malam
Sesering kali suara jeritan terdengar
Menggetarkan nurani jiwa
Sayup-sayup hentakan langkah dari timur
Semakin mendekat…
Dan semakin dekat…
SERANG!!!...Ayo maju!!...
Itulah yang ikut membawa langkah kemajuan para pembela negeri…
Tampak di sudut-sudut bangunan
Nyawa-nyawa yang melayang
Tergeletak tubuh penuh ceceran merah kental dan masih mengalir
Malam yang membawa sejuta harapan
Tak cukup antarkan kami ke dalam
Kedamaian…
Sungguh banyak pengorbanan para Pahlawanku
Tuk sorakkan kemenangan
Dan kemerdekaan..
Tubuh-tubuh penuh lebam
Raut muka penuh secercah harapan
Menanti suara kemerdekaan
Menanti dan tetap maju melawan
Segaris jalan puisi
***
Hari ini puisiku kembali bercerita
tentang kamu
senyum kamu
bahagia kamu
canda kamu
Kemarin puisiku
bercerita tentang kamu
Hati kamu
Perasaan kamu
Cinta kamu
Kemarin lusa puisiku
bercerita lagi
Sedih kamu
Lara kamu
Pedih kamu
Kemarin lusa dan lusa berikutnya
Puisiku masih merangkum
Cerita tentang kamu
Puisiku bergambar
Ketulusan cintaku
Padamu…
JIKA
***
Jika kau tak menduakanku
Kau tak meninggalkanku
Ku kan setia padamu
Jika kau tak membuat luka
Yang tak dapat ku lupa
Aku pasti setia
Namun kau tlah memilih
Dia sbagai pengganti aku
Lupakan aku, bila mencintai hanya setengah hati
Ku rasa sampai di sini
Lihatlah aku
Selalu tegar dan tak rapuh
Sejenak aku berdiri
Namun ku tak merasa letih
Malam bumi ini berhenti
Dan langitpun tlah lelah
Aku takkan kembali
karna kau tlah membuat luka
Yang tak dapat ku lupa
Selamaku bernyawa
Ket: *** = pengirim tidak mencantumkan nama. Mungkin setelah membaca blog ini bisa segera menghubungi tim redakturnya. Terima Kasih.
16 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)