07 November 2008

Kurelakan kepergianmu


oleh : Erma Susilowati'08

Tujuh bulan telah berlalu, namun bayangmu selalu hadir dalam setiap waktuku. Dirimu telah meninggalkanku, meninggalkan orang – orang yang menyanyangimu. Kau pergi tanpa sepatah kata yang terlontar, kau paergi begitu saja mengejutkan semua orang.
Kenangan – kenangan bersamamu terukir indah dalam kalbuku dan akan terus bersemayam dalam kalbu. Begitu indah untuk aku lupakan. Hari- hari bersamamu begitu menyenangkan dan berarti untukku. Sekarang tak ada yang membantuku yang menopang segala keluh kesahku dalam menjalani roda kehidupan yang terus berjalan tanpa henti. Andai aku bias memutar waktu lalu kuhentikan waktu itu aku tak kan kehilangan dirimu secepat ini.
Hari raya pun telah tiba dan sekarang telah berlalu. Tahukah dirimu disana bahwa hatiku meronta, menangis disini setelah tersadar bahwa dirimu tak ada disampingku. Orang – orang berdatangan bersilaturahmi, kurasakan kesepian yang mendalam tanpa canda dan tawamu yang membuat diriku selalu tertawa. Semua itu tinggal kenangan manis yang berbeslit di hatiku dan takkan mudah untuk aku lupakan. Bagiku tujuh bulan itu seperti baru kemarin diriku kehilanganmu.
Aku mengunjungi rumahmu, membawakanmu bunga mawar yang kau sukai dan kutaburkan bunga- bunga itu diatas pusaramu. Tanpa terlupakan kualunkan do’a – do’a tulusku untukmu, untuk ketenanganmu disana agar kau bahagia didekat-Nya,di surga yang abadi.
Aku berusaha keluar dari kesedihan yang terus membayangi langkahku. Menghabiskan air mata cukup sampai disini namun aku tak snggup. Aku masih butuh waktu untuk merelakan kepergianmu dengan sepenuh hatiku. Menutup lembaran- lembaran hidupku yang telah kau warnai dengan kebahagiaan dan kesedihan yang tak kunjung hilang ini dan berusah membuka lembaran- lembaran hidup yang baru tanpa dirimu lagi mengikhlaskanmu kembali kepada-Nya karna sesungguhnya engkau milik-Nya aku pun juga dan semua yang hidup di didunia ini adalah milik-Nya. Akan tetapi, jangan memaksaku menghilangkan semua kenangan – kenangan indah bersamamu dari memoriku.
Setiap malam, saat ku mulai terlelap tawamu selalu hadir, aku terbangun keluar dan melihat langit yang begitu luas dan indah jika ada bintang dan bulan yang menyinarinya. Saat itu pula aku menunjuk satu bintang yang paling terang diantara beribu – ribu bintang yang bertebaran. Dari situlah aku dapat melihat wajahmu yang begitu tampan bagiku, dan membayangkan senyumanmu cara itu aku lakukanuntuk mengobati kerinduanku yang tak berujung dan tak pernah ‘kan berakhir, dengan begitu kesedihanku berkurang. Sulit bagiku mencari orang yang sepertimu, yang perhatian kepada saudara – saudaranya, ringan tangan, baik hati, TOP banget dech. Tapi sekarang aku hanya bisa berkata : “Selamat jalan kakakku tersayang kami disini akan selalu mendo’akanmu dan semoga suatu saat nanitu entah itu kapan aku berharap kita dapat berkumpul ditempat yang di janjikan Allah swt bagi hamba- hamba –Nya yang beriman dan bertakwa yaitu, surgaMu. Amien …. “

gmbar dari: http://jokocahyono.files.wordpress.com/2007/10/8.jpg

Tidak ada komentar: