10 Maret 2009

KREATIVITAS TIDAK AKAN MATI DAN BERHENTI

Waktu adalah sebuah relativitas yang akan selalu melingkungi manusia. Waktu akan terus merambat maju dan tidak akan pernah mundur. Waktu tidak akan mengubah manusia. Namun tindakan, perbuatan, pemikiran dan keadaan manusia itu sendiri yang akan mengubah diri mereka sendiri. Itulah sebuah proses. Waktu hanyalah ruang yang tak dapat kita lihat dan rasakan, namun waktu memang selalu ada melingkungi kita.
Sebuah kepengurusan (organisasi) adalah sebuah wadah penggabungan proses. Proses pemikiran dari beberapa individu menjadi sebuah proses bersama-sama. Ada waktu di sana, ada rencana, ada tujuan, ada hasil dan tentu saja ada pertanggungjawaban atas semua itu. Ada waktu, maka ada masa kerja. Di saat masa kerja habis, maka ada masa kerja lagi, tentu dengan pengurus yang baru.
BKM (Bidang Kreativitas Mahasiswa) adalah sebuah bidang yang bergerak di bidang kreativitas. Mengeksploitasi kreativitas dan mendayagunakan tenaga adalah kerja kami. Kini pengurusan BKM (Himprobsi pada umumnya) tahun 2008/2009 sudah akan lengser. Lengser di sini bukan berarti kita akan mati dan berhenti, namun kami akan terus berkreativitas dan berkarya. Namun untuk menggerakkan poros roda kepengurusan perlu adanya pergantian.
Kita beranalogi dengan sebuah pohon. Ibaratnya kita adalah daun yang semakin menguning dan akhirnya gugur ke bawah. Ranting yang telah kehilangan daun akan tergantikan dengan pupus kuncup daun lembagayang akan menggantikan fungsi dari daun yang gugur tadi. Dan itu adalah proses seperti kita dalam sebuah organisasi. Kita pun dapat bertanya “Bagaimana dengan daun yang telah gugur tadi? Apakah tidak berguna begitu saja?”. Tentu saja tidak, daun yang gugur akan kembali ke tanah dan menjadi humus bagi pohon tersebut. Humus akan menjadi sari pati tanah yang akan menyuburkan pohon tersebut. Begitulah sebuah siklus. Siklus itulah yang akan terus menjadikan pohon itu semakin besar dan membesar. Dan pohon itu adalah organisasi, tempat kita berproses.
Sejak saya menjadi ketua BKM tahun 2008, saya seperti masuk ke dalam sebuah gudang yang berantakan. Lantas bersama tim pengurus, kita berpikir bersama-sama bagaimana caranya agar gudang itu diubah menjadi sebuah ruangan yang indah dan nyaman. Terus terang jika saya sendiri yang ditugaskan untuk itu, saya rasa saya tak sanggup untuk melakukannya. Dengan kerja sama tim, akhirnya sedikit demi sedikit kita bisa menatanya. Walau sampai saat ini, saya rasa hasilnya belum begitu memuaskan dan perlu proses lagi untuk itu. Sekarang masih ada beberapa sudut yang masih berantakan.
Email, blog dan bulletin adalah dobrakan yang kami lakukan untuk menjadikan BKM menjadi lebih baik. Semula program kerja ini belum ada, dan kita mencoba untuk menampung kreativitas mahasiswa dengan sarana tersebut. Namun di sana-sini masih saja ditemui hal-hal yang tidak kami inginkan. Pengurus yang begitu banyak hanya beberapa saja yang terlihat bekerja. Mereka yang terus berusaha dan bekerja patut diacungi jempol karena yang bekerja adalah yang berproses. Yang dulu tak tahu menjadi tahu dan itu adalah sebuah proses.
Kita ingat sebuah filosofi dari Plato. Plato pernah berujar bahawa pada suatu saat kehidupan manusia akan terjebak pada suatu goa gelap yang berisi dengan keteraturan, kemapanan dan kenyamanan. Manusia mulai betah tinggal di dalam goa gelap tersebut dan takut untuk keluar dari goa karena takut kehilangan kesenangan yang mereka dapat di dalam goa. Namun pada dasarnya apa yang mereka temui dalam goa itu adalah sebuah kehampaan. Mereka mengalami kebahagian, namun jiwa mereka kosong. Hanya impian-impian dan bayang-bayang yang akan membaut mereka mabuk terlena. Mereka tidak pernah menemukan jati diri mereka sendiri. Dan dunia yang sebenarnya adalah di luar goa tersebut yang menawarkan mimpi yang nyata, dan tentu saja perlu proses untuk menggapai mimpi tersebut.
Orang-orang yang berani berproses adalah orang-orang yang mampu keluar dari goa yang gelap. Mereka akan menemukan sari-pati kehidupan yang sebenarnya bukan mimpi-mimpi semu yang hanya didapatkan dengan bermalas-malasan. Perlu diketahui juga bahwa MALAS adalah penyakit yang paling mematikan di dunia ini. Dengan kreativitas, marilah membunuh virus malas.
Untuk kepengurusan berikutnya, saya berharap agar dapat lebih menata apa yang telah kami tata sebelumnya. Buatlah perubahan yang lebih besar ke arah yang positif. Teruskan perjuangan kami dan keluarlah dari goa yang gelap. Kita berproses untuk menggapai mimpi dan tujuan kita. Waktu akan terus mengiringi kita, tinggal bagaimana kita mengimbangi waktu itu dengan bekerja. Apa yang kita kerjakan pasti tidak akan sia-sia, karena tak ada yang sia-sia di dunia ini.
Bagi yang berminat ke BKM (Himprobsi pada umumnya), harap meneguhkan dulu niatnya, jangan asal ikut ataupun ngikut teman. Ketika nanti ada selebaran daftar calon pengurus HMP, jangan asal tulis namamu di sana, namun pelajari dulu semua itu. Tanyakan pada hatimu, mantap tidak untuk masuk ke dalam kepengurusan? Luangkah waktumu untuk megurus HMP? Luangkah egomu untuk menduakan kuliah dan aktivitasmu di luar? Mampukan menduakan pacarmu dengan kegiatan HMP? (jika dah punya.he he he) Mantapkah hatimu? Siapkah dirimu? maka jawablah pertanyaan-pertanyaan itu dengan jawaban yang paling benar dari hati dan logikamu. Dan ingat sekali lagi, jangan asal NGIKUT TEMAN. JUGA jangan pernah lenturkan semangat dan teriakkan bahwa KREATIVITAS TIDAK AKAN MATI DAN BERHENTI.